Keadaan tubuh bayi  Ria Ricis dan  Teuku Ryan yang baru lahir jadi sorotan.  Cut Raifa Aramoana disebut netizen terlalu kecil.

Ternyata, kondisi tubuh  Baby Moana yang beratnya cuma 2,5 kilogram membuat  Ria Ricis disalahkan netizen.

Hal ini membuat  Ria Ricis mencurahkan isi hati setelah melahirkan anak pertamanya itu.

Rupanya, Ria Ricis telah berusaha yang terbaik agar bisa melahirkan secara normal.

Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Adik  Oki Setiana Dewi itu terpaksa melahirkan secara cesar.

Lahir dengan berat 2,5 kilogram, membuat baby Moana jadi sorotan.

Ria Ricis mendapat nyinyiran dari warganet karena bayinya lahir dengan berat yang dinilai terlalu kecil.

Padahal menurutnya, berat badan Moana terbilang masih normal.

"Lahir dengan berat 2,5 kilo itu menurut aku cukup ya. Tapi beberapa menyatakan bahwa 2,5 kilo itu termasuk kecil," kata  Ria Ricis, dilansir Tribun Style dari YouTube-nya pada Senin, 15 Agustus 2022.

Istri Teuku Ryan kini ramai disalahkan lantaran diduga melakukan diet hingga menyebabkan anaknya lebih kecil dari bayi lain.

Ria Ricis pun langsung bereaksi usai disebut jadi penyebab anaknya lahir lebih kecil.

"Kalau kalian bilang ini karena diet, itu salah besar. Aku itu jaga makan bukan diet dan itu beda," jelas  Ria Ricis.

Ibu satu anak itu lantas menjelaskan penyebab baby Moana lahir dengan berat hanya 2,5 kilogram.

"Beratnya Moana kecil itu bukan dikarenakan makanan. Kata dokter. mau aku makan sehari seribu kali juga nggak ngaruh karena ari-arinya udah nggak menyuplai makanan lagi," ungkap  Ria Ricis.

Tak menampik, cibiran yang selama ini diterimanya membuat  Ria Ricis sedih.

Apalagi ketika melihat bayi seusia Moana yang lahir dengan berat diatas 3 kilogram.

"Awal-awal aku ngerasa agak sedih, dilihat teman-teman yang lain tiap aku tanyain

'berapa berat badan bayi waktu lahir? Tiga koma, tiga koma' nggak ada yang dua koma gitu," tandasnya.

Simak video lengkapnya:

youtube image

Awas, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Berat badan janin merupakan salah satu hal yang penting untuk dipantau pada masa kehamilan.

Dengan mengetahui perkembangan berat badan janin, Anda bisa mendapatkan gambaran apakah sang buah hati akan lahir dengan berat badan normal, berlebih, atau malah kurang.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS JIH Solo, dr. Syah Rini Wisdayanti, Sp.OG. M.Kes, menerangkan berat badan normal bayi lahir yakni sekitar 2,9 – 3,6 kilogram (kg).

Bayi laki-laki yang lahir pada usia kehamilan 37 – 41 pekan biasanya memiliki berat badan 3 – 3,6 kg. Sedangkan bayi perempuan biasanya memiliki berat sekitar 2,9 kg – 3,4 kg.

“Kalau kurang dari 2,5 kg, bayi bisa dikatakan lahir dengan berat badan rendah atau kurang,” jelas Dokter Syah Rini saat diwawancara Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Syah Rini menyebut para orangtua mesti mewaspadai kemungkinan terjadi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Selain bisa menurunkan kualitas tumbuh kembang anak, bayi dengan BBLR juga memiliki risiko meninggal lebih besar ketimbang bayi yang lahir dengan bobot normal.

Syah Rini menerangkan ada beberapa penyebab bayi bisa memiliki BBLR, seperti:

1. Ibu alami gangguan kesehatan dan emosional

Sangat mungkin terjadi bayi BBLR apabila ibu hamil mengalami hipertensi, anemia, diabetes, hingga stres.

2. Bayi kembar

Ketika ibu mengandung bayi kembar, bayi akan kekurangan ruang di dalam rahim yang memungkinkan bayi tidak bisa tumbuh leluasa seperti pada bayi tunggal.

Selain BBLR, bayi kembar kemungkinan juga bisa lahir prematur.

3. Kekurangan nutrisi

Bayi bisa BBLR jika pola makan ibu selama hamil kurang sehat. Seperti diketahui, perkembangan janin selama berada di dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi sang ibu.

4. Kondisi janin

Gangguan kesehatan pada si bayi bisa membuat BBLR, misalnya cacat lahir hingga terjangkit infeksi saat masih berada di dalam kandungan.

5. Postur tubuh ibu

Ukuran berat badan bayi juga dipengaruhi oleh postur tubuh sang ibu. Jika ibu hamil memiliki tubuh pendek dan mungil, kemungkinan bayi yang lahir pun memiliki berat badan relatif kecil.

Bagaimana cara mencegahnya?

Dari penjelasan itu, Syah Rini mengungkapkan, upaya yang paling mungkin dilakukan dengan segera oleh orangtua untuk menghindari bayi memiliki BBLR adalah menjaga kesehatan ibu hamil dan memastikan asupan nutrisi bagi janin.

Ia menyampaikan apabila berat badan janin dinilai rendah, dokter biasanya akan menganjurkan beberapa hal untuk dilakukan. Beberapa hal itu, di antaranya:

- Konsumsi makanan sehat dengan kalori tambahan, seperti kacang-kacangan, susu, atau keju
- Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan minum dan istirahat
- Ibu hamil harus tetap tenag dan selalu berfikir positif
- Ibu hamil bisa mengonsmsi suplemen prenatal sesuai anjuran

“Dengan melakukan anjuran tersebut, mudah-mudahan berat badan janin bisa naik sehingga bayi lahir dengan berat normal,” jelas Syah Rini.

Sumber : tribunnews.com

(*)