Nama Seali Syah menjadi trending setelah istri dari mantan Karopaminal Divpropam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan itu angkat suara terkait kasus pembunuhan Brigadir Novrianysah Yosua Hutabarat, alias Brigadir J. 

Melalui Instagram story yang diunggahnya, wanita cantik itu menjawab tudingan yang menyebut suaminya datang ke rumah Brigadir J, padahal dia sedang bermain dengan anak bungsunya di rumah.  

“Jadi gimana konsepnya? Suami saya ke Jambi antar jenazah, dan larang buka peti? Lah ini ada lagi bercanda sama anak-anaknya. Apalagi hoax-nya? Suami saya adalah korban dari skenario Pak FS, sama seperti banyaknya anggota lain,” tulis statusnya. 

Namun di luar dari kasus tersebut, Seali Syah, dan Brigjen Hendra sepertinya memiliki ketertarikan pada dunia otomotif. Seperti yang terlihat dari akun Instagram @sealisyah, ada beberapa foto dirinya dengan mobil yang dimiliki. 

Salah satunya Mercedes-AMG G63 berwarna biru muda, dalam foto unggahannya terlihat Seali Syah sedang memeriksa bagian roda depan mobil gagah buatan Jerman tersebut. Tidak diketahui status kepemilikan G-Class tersebut, seperti diketahui mobil yang kerap digunakan untuk pengawalan Pasukan Pengamanan Presiden itu adalah model terbaru. 

Pertama kali hadir di Indonesia pada 2019 lalu.


Agen pemegang merek Mercedes-Benz di Indonesia membanderol mobil jip itu seharga Rp5,459 miliar, belum termasuk surat-surat atau off the road. Jantung pacunya dibekali mesin berkonfigurasi V8 berkapasitas 3.980cc. Dilengkapi biturbo, tenaga yang dihasilkan mesin delapan silinder tersebut mencapai 585 dk di 6.000 rpm, dan torsi 850 Nm di 2.500-3.500 rpm. 

Tenaga buasnya itu disalurkan melalui transmisi AMG Speedshift TCT 9G. 


Seali Syah juga pernah memposting foto bersama Brigjen Hendra, dan anak putrinya di lahan parkir dengan latar belakang Honda Civic Turbo berjenis sedan.  


Sebelumnya Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyinggung gaya hidup Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan dalam rapat bersama Ketua Kompolnas Mahfud Md. Arteria lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas terkait hal itu.

Arteria awalnya mempertanyakan fungsi kompolnas sebagai pemantauan polri. Arteria menyinggung penertiban kompolnas terhadap Polri.


"Pemantauan fungsionalnya mana yang dilakukan kompolnas ini, saya ke Pak Benny Mamoto juga ngomong lah, di Polri itu orang baik stres, kenapa orang bener nggak jadi bener. Orang yang antik malah dapat privilege, ini yang kita coba melakukan, menertibkan saat ini, saya percaya betul Pak Kapolri berani untuk itu," kata Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kompolnas, Komnas HAM, dan LPSK, Senin (22/8/2022).



Arteria lantas menyebut gaya hidup salah satu perwira polisi, yakni Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan. Arteria menyindir kehidupan Hendra yang kerap berganti mobil. Dia lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas.


"Sederhana, saya akhirnya bicara ke person lah, bagaimana seorang karopaminal dengan gaya hidup seperti itu. Padahal itu adalah serambi mukanya untuk integritas Polri, kompolnas sikapnya seperti apa selama ini, ini hanya bagian-bagian kecil, nanti saya bisa ngomongin satu-satu tapi contohlah," ujarnya.

"Ini kan kasat mata, kita nggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomongin person lah, set masuk, mobilnya apa, taro lagi, taro lagi. Ini udah di luar, dia seorang karo, Pak, apa yang dilakukan kompolnas, apa yang dilakukan Pak Benny Mamoto, apalagi di dalamnya ada Pak Tito," lanjut Arteria.


Arteria meminta Mahfud menjelaskan hal itu. Dia mewanti-wanti jangan sampai persoalan tersebut menjadi penyakit bagi polri yang tidak bisa dibereskan.


"Kami minta betul ini dijelaskan lah, jadi kita bicaranya prof, prof yang ajarkan saya, Arteria harus berani berkata benar, bimbingan prof itu saya ingat terus. Nah sekarang juga kami ingin prof sampaikan juga prof, kalau memang ini kita bahas ya kita bahas jangan sampai ini jadi kanker stadium 4. Kita tak bisa lagi menyelamatkan polri kesayangan kita semua," ujarnya.