Kasus pembunuhan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memasuki babak baru pasca ditetapkannya mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pada 9 Agustus 2022. Sejumlah fakta baru terungkap setelah tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan berbagai hal. 


Tim khusus yang dikepalai oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menggeledah tiga lokasi di Jakarta Selatan bersamaan dengan penetapan Ferdy sebagai tersangka. Ketiga tempat itu adalah rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy di Kompleks Polri Duren Tiga dan Jalan Saguling III Nomor 29 serta kediaman mertua Ferdy di Jalan Bangka XI. 


Selain itu, timsus juga sempat menggeledah kediaman Ferdy di Perumahan Cempaka Residence, Magelang. Peristiwa di rumah ini disebut sebagai latar belakang terjadinya pembunuhan Brigadir J. 


Berikut fakta baru hasil penggeledehan yang dilakukan timsus dalam 10 hari terakhir: 

1. Uang Ratusan Miliar Rupiah


Timsus disebut menemukan uang ratusan miliar rupiah dalam penggeledahan 

rumah di Jalan Bangka XI. Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Albertus Wahyurudhanto menyatakan bahwa uang itu sedang didalami asal usulnya. 


Itu bukan menemukan, melainkan diperkirakan sudah ada di situ. Kami sedang mendalami. Jadi, kami belum bisa memberi keterangan lebih mengenai hal itu," ujar Albertus kepada Tempo, Rabu, 17 Agustus 2022.


Albertus enggan mendetailkan informasi tersebut. Sumber Tempo menyebutkan bahwa uang tersebut dalam pecahan dolar Singapura. 


Temuan uang itu membuat harta kekayaan Ferdy Sambo semakin menjadi sorotan. Sebelumnya, mantan pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Deolipa Yumara, sempat menyatakan bahwa kliennya diiming-imingi Ferdy uang Rp 1 miliar agar mau mengaku sebagai penembak Yosua. Selain itu, Ferdy juga mengiming-imingi dua tersangka lainnya, Brigadir Ricky Rizal dan Kuat Maruf uang sebesar masing-masing Rp 500 juta. 


"Itu kan omongannya si Richard, di BAP juga ada itu (diiming-imingi uang). Totalnya Rp 2 miliar, Bharada E Rp 1 miliar, Ricky Rp 500 juta, Kuat Rp 500 juta," ujar Deolipa. 


Hingga saat ini, berapa jumlah kekayaan Ferdy Sambo tak diketahui persis. Pasalnya, Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)-nya tak muncul di situs Komisi Pemberantasan Korupsi. 


Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Dedi Prasetyo tak mau berkomentar soal temuan uang itu. Dia menyatakan bahwa timsus saat ini masih fokus pada pembuktian peristiwa pembunuhan Yosua. 


“Timsus masih fokus terkait Pasal 340 subsider 338 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP,” kata Dedi.

2. Sepatu dan Baju Berlumur Darah


Selain uang, timsus juga disebut menemukan baju dan sepatu milik Ferdy Sambo dalam penggeledahan di Jakarta Selatan itu. Sumber Tempo menyebutkan baju itu yang dikenakan Ferdy saat peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas pada 8 Juli 2022. 


Kepada penyidik, Richard sempat menyatakan bahwa Ferdy ikut menembak Yosua. Bahkan, menurut dia, Ferdy lah yang menuntaskan eksekusi tersebut dengan melepaskan dua tembakan ke arah kepala. 



Sumber Tempo menyatakan pakaian dan sepatu itu berlumur darah yang  diduga milik Yosua. 


"Pakaian tersebut tak sempat dibakar oleh Sambo," kata sumber tersebut. 


Irjen Dedi Prasetyo, membenarkan kabar penyitaan sepatu dan pakaian Ferdy tersebut oleh timsus. Akan tetapi, dia tak menyebut bahwa sepatu dan pakaian itu bersimbah darah. 


"Bukan milik Brigadir J, tetapi milk FS," kata dia. 


Akan tetapi timsus disebut tak menemukan sarung tangan hitam yang dikenakan Ferdy saat menembak Yosua. Sarung tangan itu telah dibuang Ferdy. 


"Dia buang di jalan,” kata Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono kepada Majalah Tempo. 

3. Peristiwa Magelang


Timsus polri sempat menggeledah kediaman Ferdy di Magelang, Jawa Tengah pada Senin kemarin, 15 Agustus 2022. Penggeledehan tersebut terkait dengan cerita soal latar belakang pembunuhan Yosua.


Ferdy dan istrinya, Putri Candrawathi, disebut tengah berada di Magelang beberapa hari sebelum pembunuhan Yosua untuk menengok kedua anaknya yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara. Ferdy sempat kembali lebih dulu ke Jakarta sementara Putri menetap bersama para ajudan dan dua asisten rumah tangga, Kuat Maruf dan Susi. 


Peristiwa di Magelang bermula ketika Kuat memergoki Yosua berduaan dengan istri Ferdy, Putri Candrawathi. Kuat dan Yosua sempat cekcok karena peristiwa tersebut. 


Deolipa menyatakan kliennya tak tahu soal peristiwa itu. Menurut dia, Richard sedang bersama Brigadir Ricky Rizal untuk mengantar makanan kepada anak Ferdy saat kejadian. 


Richard sempat mengaku ditelepon Putri di tengah perjalanan. Dia diminta segera pulang ke rumah “Ibu menelepon sambil menangis,” ujar Deolipa, Kamis 11 Agustus lalu.


Sesampainya di rumah, Richard mengaku sempat dibentak oleh Kuat karena menanyakan ada peristiwa apa. Dia juga tak berbicara dengan Yosua yang wajahnya terlihat kikuk. 


Timsus dijadwalkan mengungkap sejumlah temuan baru kasus kematian Brigadir J ke publik pada hari ini, Jumat, 19 Agustus 2022. Dedi menyatakan timsus juga akan memeriksa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (tempo.cp/artikelasli+